Posted by : Unknown
Minggu, 24 Januari 2016
A. PENGERTIAN
INDUSTRI
1) Definisi Industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan
pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang
jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan
atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri
tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Menurut UU
No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau
barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya,
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Adapun pengertian dari bahan mentah adalah
semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan/atau yang diperoleh dari
usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya kapas untuk inddustri
tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi untuk industri besi dan
baja. Sedangkan bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak
diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya
lembaran besi atau baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng,
tiang telpon, benang adalah kapas yang telah dipintal untuk industri garmen
(tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri margarine dan barang setengah
jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau
beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang
jadi, misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri
mebel dan kertas untuk barang-barang cetakan. Barang jadi adalah barang hasil
industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai
alat produksi, misalnya industri pakaian, mebel, semen, dan bahan bakar.
2) Jenis/ Macam-Macam Industri
a. Jenis / macam-macam
industri berdasarkan tempat bahan baku
ü Industri ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang
bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan,
perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
ü Industri nonekstaktif
Industri nonekstaktif adalah industri yang
bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
ü Industri fasilitatif
Industri fasilitatif adalah industri yang
produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.
Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
b. Golongan / macam industri
berdasarkan besar kecil modal
ü Industri padat modal adalah industri yang
dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun
pembangunannya.
ü Industri padat karya adalah industri yang
lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan
serta pengoperasiannya.
c. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan
klasifikasi atau penjenisannya
berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 .
berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 .
ü Industri kimia dasar contohnya seperti
industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
ü Industri mesin dan logam dasar misalnya
seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
ü Industri kecil Contoh seperti industri
roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll
ü Aneka industri misal seperti industri
pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.
d. Jenis-jenis / macam
industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
ü Industri rumah tangga Adalah industri yang
jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
ü Industri kecil Adalah industri yang
jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
ü Industri sedang atau industri menengah
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99
orang.
ü Industri besar Adalah industri yang
jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.
e. Pembagian / penggolongan
industri berdasakan pemilihan lokasi
ü Industri yang berorientasi atau menitikberatkan
pada pasar (market oriented industry) Adalah industri yang didirikan sesuai
dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati
kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan
semakin menjadi lebih baik.
ü Industri yang berorientasi atau
menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry) Adalah
industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya
jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih
efektif dan efisien
ü Industri yang berorientasi atau
menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry) Adalah jenis
industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau
memotong biaya transportasi yang besar.
f. Macam-macam / jenis
industri berdasarkan produktifitas peroranga
ü Industri primer adalah industri yang
barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah
terlebih dahulu Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan,
perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
ü Industri sekunder industri sekunder
adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang
untuk diolah kembali. Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen
elektronik, dan sebagainya.
ü Industri tersier Adalah industri yang
produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi,
transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
B. Industri
Tekstil
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan
pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang
jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan tekstil
adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain
sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan
lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa bahan/produk tekstil meliputi produk serat, benang, kain, pakaian
dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Jadi industri tekstil
adalah industri yang mengolah serat menjadi benang kemudian menjadi busana,
baik itu busana muslim atau lainya.
C. Perkembangan
Industri Tekstil Di Indonesia
Peluang industri tekstil di indonesia masih
sangat besar, hal tersebut sabagaimana telah di sampaikan oleh bapak Susilo
Bambang Yudhoyono pada hari sabtu tanggal 15 maret 2014. Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono menolak anggapan bahwa tekstil merupakan industri yang sedang
meredup atau sunset industry. Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya
kelas menengah membuat kebutuhan akan sandang meningkat pula. Namun peluang itu
tidak datang dengan sendirinya dari langit.
Adapun yang memegang peranan penting adalah
produk fesyen, Khususnya dari segi meningkatkan angka ekspor dan menopang
industri tekstil dalam negeri. Bahkan Kementerian Perdagangan menargetkan nilai
ekspor produk fesyen meningkat empat hingga lima persen tahun ini. Selama
lima tahun terakhir terhitung sejak 2008 sampai 2013, pertumbuhan produk fesyen
mencapai 19 persen. Terutama industri busana Muslim yang masih menjadi
primadona di dalam maupun luar negeri. Target Indonesia menjadi pusat mode
busana Muslim dunia 2020 mendatang bukan hal mustahil diwujudkan. Sebab saat
ini Indonesia terbilang tidak memiliki saingan di arena usaha fesyen busana
Muslim. Dengan negara tetangga seperti Malaysia yang juga mayoritas penduduk
beragama Islam, posisi Indonesia tidak tergeser. "Untuk itu industri ini
harus secara serius digarap," .
D. Mengembangakan
Industri Tekstil Di Indonesia Terutama Produk Fesyen Busana Muslim
Di lihat dari mayoritas warga negara
Indonesia yang beragama Islam, tentu hal ini menjadi peluang yang besar untuk
mengembangkan produk fesyen busana muslim di negara indonesia. Di samping dari
itu indonesia mempunyai satu provinsi yang di huni oleh masyarakat muslim
secara keseluruhan, yaitu daerah istimewa ACEH. Tentunya di ACEH produk busana
muslim akan dapat di produksi dengan jumblah besar dengan kapasitas penduduk ±
5 juta jiwa apalagi di bulan Ramadhan yaitu bulan yang istimewa untuk penganut
agama Islam.
Di samping dari itu, indonesia bisa saja
menjadi negara pengekspor pertama busana muslim atau menjadi pusat mode busana
muslim dunia jika di lihat dari peluang yang begitu besar di lihat dari Pertumbuhan
jumlah muslimah berhijab di Indonesia saat ini sedang tinggi-tingginya. Hal itu
terlihat dari terus meningkatnya permintaan busana muslim, tumbuhnya
komunitas-komunitas hijab, serta berbagai kegiatan hijab class di
kampus, perusahaan, pengajian, ataupun kelompok arisan. Begitu pula Daya beli
masyarakat Indonesia yang terus meningkat menjadi salah satu yang memengaruhi
hal tersebut. Menurut data McKinsey Global Institute Analysis, kelas
menengah Indonesia pada tahun 2020 akan meningkat sebanyak 85 juta penduduk.
Jika pada tahun 2020 penduduk muslim Indonesia berjumlah 80%, maka kelas
menengah muslim mencapai 68 juta. Jika setengahnya adalah perempuan, maka ada
34 juta potensi pasar. Jika diasumsikan yang memakai hijab mencapai 50%, maka
ada 17 juta potensi pasar. Menurut Diajeng Lestari, Owner HijUp.com,
“Indonesia memiliki potensi besar di bidang fashion dan
tekstil. Apalagi dengan populasi terbesar di dunia, industri fashion muslim
bisa menjadi salah satu penopang ekonomi Indonesia jika dikelola dengan baik.” HijUp.com
didirikan untuk menjembatani pemilik brand busana muslim
dengan pasar dan dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan brand-brand
Islamic fashion di Indonesia. “Kami menaruh perhatian besar terhadap
perkembangan brand-brand Islamic fashion lokal. Karya mereka
kami pasarkan melalui internet ke seluruh penjuru dunia,”. internet
merupakan anugerah yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Melalui
internet produsen bisa lebih dekat dengan pasar. Pertumbuhan akses internet
selain menjadi tantangan, tapi juga merupakan peluang.