Archive for 2017

Rumusan Masalah
1.      Keterampilan profesional apa yang di harapkan seseorang lulusan akuntansi miliki di tingkat pemula ?
2.      Keterampilan profesional apa yang meluluskan seseorang akuntansi menganggap prioritas tertinggi untuk kesuksesan karir ?
3.      Sejauh mana seseorang lulusan akuntansi bisa menilai bahwa keterampilan profesional ini ?
4.      Apa perbedaan antara persepsi seseorang dan harapan pengusaha dalam hal profesional yang penting saat berkarir di bidang akuntansi ?

Tujuan Masalah
1.      Untuk mendapatkan seseorang lulusan akuntansi yang bersifat profesionalitas saat berkarir di bidangnya
2.      Mahasiswa dapat memiliki perspektif yang berbeda tentang sifat 'keterampilan profesional' yang diperlukan untuk karir akuntansi yang sukses
3.      Agar seseorang memiliki persepsi dan harapan untuk perusahaan dalam profesionalitas seorang akuntan
4.      Untuk menilai seseorang akuntansi dalam profesionalitasnya

Kesimpulan

Seseorang adalah kelompok pemangku kepentingan kunci ketika datang ke memeriksa pandangan tentang mengembangkan keterampilan dan atribut untuk melengkapi mereka untuk berkarir di profesi akuntansi. Temuan-temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa siswa dinilai terus-menerus belajar sebagai keterampilan yang paling penting untuk karir masa depan dan, difokuskan pada pengembangan keahlian rutin teknis, keterampilan komunikasi lisan dan tertulis, analitis dan keterampilan pemecahan masalah dan keterampilan menghargai termasuk pengambilan keputusan dan berpikir kritis. Menunjukkan tahap hidup mereka, siswa difokuskan memiliki keterampilan pribadi seperti sikap profesional dan kemampuan untuk bekerja dalam tim.. Karena motivasi seseorang  untuk belajar dan memperoleh keterampilan sering didorong oleh persepsi tentang relevansi keterampilan ini untuk karir mereka di masa depan. 

Etika Profesi Akuntansi Akuntan Publik (Tugas 2)

Posted by : Unknown 0 Comments
1.         Etika Profesi
       Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
     Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut: (Mulyadi, 2001: 53)

  •             Tanggung Jawab profesi
             Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
   Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

  •             Kepentingan Publik
                Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme.
                Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.

  •             Integritas
             Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

  •             Obyektivitas
                  Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain. Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih orang orang yang ingin masuk kedalam profesi. Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.

  •             Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
               Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.
   Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya tidak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka miliki. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang harus dipenuhinya.

  •             Kerahasiaan
           Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

  •             Perilaku profesional
                   Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.

  •             Standar Teknis
                  Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.
              Memahami peran perilaku etis seorang auditor dapat memiliki efek yang luas pada bagaimana bersikap terhadap klien mereka agar dapat bersikap sesuai dengan aturan akuntansi berlaku umum (Curtis et al., 2012)

2.         Kinerja Akuntan Publik
            Kinerja adalah suatu hasil karya yang telah dihasilkan oleh seseorang dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan ketepatan waktu (Trianingsih, 2007).
     Kinerja dapat diartikan suatu hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh individu dimana dalam menyelesaikan pekerjaanya dengan tepat waktu dan menggunakan waktu tersebut seefisien mungkin untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
3.         Profesionalisme
           Menurut Rahma (2012) profesionalisme adalah suatu atribut individual yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak. Jadi dapat dikatakan bahwa profesionalisme itu adalah sikap tanggung jawab dari seorang auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya dengan keikhlasan hatinya sebagai seorang auditor.
    Menurut Abdul Halim (2008: 29) mengungkapkan etika profesional meliputi sikap para anggota profesi agar idealistis, praktis dan realistis.
     Seorang auditor bisa dikatakan professional apabila telah memenuhi dan mematuhi standar-standar kode etik yang telah ditetapkan oleh IAI (Agoes:2004) antara lain :
•           Prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh IAI yaitu standar ideal dari perilaku etis yang telah ditetapkan oleh IAI seperti dalam terminologi filosofi.
•           Peraturan perilaku seperti standar minimum perilaku etis yang ditetapkan sebagai peraturan khusus yang merupakan suatu keharusan.
•           Interprestasi peraturan perilaku tidak merupakan keharusan, tetapi para praktisi harus memahaminya.
•           Ketetapan etika seperti seorang akuntan publik wajib untuk harus tetap memegang teguh prinsip kebebasan dalam menjalankan proses auditnya, walaupun auditor dibayar oleh kliennya.
Pengaruh Profesionalisme terhadap Kinerja Auditor
         Auditor melaksanakan tugasnya secara profesional dalam menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan. Auditor dikatakan profesional jika memenuhi tiga kriteria, yaitu mempunyai keahlian untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya, melaksanakan suatu tugas atau profesi dengan menetapkan standard baku di bidang profesi yang bersangkutan dan menjalankan tugas profesinya dengan mematuhi Etika Profesi yang telah ditetapkan pada kode etik maupun Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
         Profesionalisme yang dimiliki auditor menjadi begitu penting untuk diterapkan dalam melakukan pemeriksaan karena akan memberi pengaruh pada peningkatan kinerja auditor. Alasan diberlakukannya perilaku profesional yang tinggi pada seorang auditor adalah kebutuhan akan kepercayaan publik terhadap kualitas jasa yang diberikan profesi, terlepas dari yang dilakukan perorangan.
           Bagi seorang auditor, penting untuk meyakinkan klien dan pemakai laporan keuangan akan kualitas auditnya. Dengan profesionalisme yang tinggi tentunya produk audit yang dihasilkan dapat diandalkan oleh pihak yang membutuhkan jasa profesional.
            Profesionalisme juga merupakan elemen dari motivasi yang memberikan sumbangan pada seseorang agar mempunyai kinerja tugas yang tinggi

Kesimpulan
 Seorang akuntan yang professional memiliki standar-standar kode etik yang di tetapkan oleh ikatan akuntan Indonesia (IAI). Kode etik ini sendiri mengatur dan mengikat setiap pekerjaan yang di lakukan akuntan tersebut. Auditor yang professional tugasnya menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan dan mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan pada kode etik maupun Standar Profesional Akuntan Publik.

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj/article/download/7732/5332
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/download/8918/6708
https://ejournal.stiesia.ac.id/jira/article/viewFile/935/888
https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JPEB/article/viewFile/413/407

Etika Profesi dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Seorang Akuntan Publik dengan Menjaga Profesionalisme Kerjaanya

Posted by : Unknown 0 Comments
1.     Subject
             The subject of a sentence is a noun, a person, place, thing, idea, or feeling. The subject often, but not always, comes at the beginning of the sentence. The subject can be more than one noun. The subject is always performing an action, doing something, being something, or feeling something,example :

     1.Harry and Sally got married.
     2.Love triumphs.
  3.Patriotism is the last refuge of a scoundrel.

A.      Examples of the infinitive as subject
    To sleep is the only thing Eli wants after his double shift waiting tables at the neighborhood café.

B.       Example clause as a subject
     That his theory was flawed soon became obvious

     Subject in Sentence Simple Subject
           Simple Subject is proably the most basic unit in sentence construction. Which is Person,place,thing,or idea. A Subject tell’s who or what sentence about, A subject that has just one noun as the focus of the sentence.
     Subject = Noun

     a. Examples of nouns as subject
         Friday the 13th is best game horror of the year

     b. For example Pronoun Subject
         My bed is small but it is comfortable

     c. Example gerund As a subject
         Cooking is my hobby

2.     Verbs
         Verbs are action words. Run and jump are verbs. Some actions are more subtle.  Stay and wait are verbs.  Even to be is a verb.  Every sentence has at least one verb. There can be more than one.

A sentence can consist of nothing but a subject and a verb.
  •       I run.
  •      You waited.

     Sometimes, two verbs together describe one action.
  •      We were jogging.
  •      You are reading.

    If you are giving a command, you can even leave out the subject.  The following examples are complete sentences.  The subject is "you."  The subject is implied.
  •      Stop!
  •      Run!

     A. Action Verbs
         Action verbs express specific actions, and are used any time you want to show   action or discuss someone doing something. Included in the category of    Modal Verbs are:
    •       Ian reads a chapter in his book each night.
    •       Sam and Eric ride the bus to school each morning.
    •       Jan wants a horse for her birthday.

     B. Transtive Verbs
         Transitive verbs are action verbs that always express doable activities. These  verbs always have direct objects, meaning someone or something receives the    action of the verb. Which included transitive verb include:
    •      We need to maintain product quality.
    •      Michelle used to run a restaurant
    •      Cristiano Ronaldo kicked the ball in to the goal.

     C. Itranstive Verbs
          Intransitive verbs are action verbs that always express doable activities. No  direct object follows an intransitive verb. Included in the category of intransitive  verbs are:
    •         The trees were moving in the breeze.
    •        He was living a life of luxury abroad.
    •       When the rain stopped, we went for a walk.

     D. Linking Verbs
          linking verbs show a relationship between the subject of the sentence and a noun  or adjective being linked to it. Included in the category of Modal Verbs are:
    •       If left too long, that milk may turn sour.
    •       I feel refreshed after that nap.
    •       Laurie appears tired.

     E. Auxiliary Verbs
        Auxiliary Verbs are also known as helping Verbs and are used together with a main verb to show the verb’s tense or to form a question or negative. Included in the category of Auxiliary Verbs are:
    •       You have been practicing hard.
    •        I think I should study harder to master English.
    •        You may choose what you like.

     F. Reguler Verbs
        A regular verb is one that conforms to the usual rule for forming its simple past tense and its past participle. Included in the category of Reguler Verbs are:
    •      Roxas studied on library in the morning yesterday.
    •      Iopened it for an another people like this.
    •      He was arrived in bali yesterday.

     G. Irreguler Verbs
       Irregular verbs are those that don’t take on the regular spelling patterns of past simple and past participle verbs. Included in the category of Irreguler Verbs are:
    •      She’s broken my heart.
    •      I found a gasoline in garage.
    •      This game has been sold.

3.     Complement
       Complements are words that come after linking verbs and modify nouns. The most common noun complements are adjectives and nouns, but can be many other partsof speech as well.

      Complement is divided into 2 types :
      A. Subjective Complement
      subject complement is a word or phrase that follows a linking verb and    describes or renames the subject of the sentence.
         Example : The light in the chapel was warm and soft.

     B. Objective Complement
         Object complement is a word or phrase that comes after a direct object and          renames, describes, or locates it.
          Example : My brother named the pig Hugo.

4.     Modifiers
          Another very common sentence element is modifiers.  Modifiers use adjectives or adverbs to describe, define, limit, or modify nouns or verbs. A modifier can be a single word or a phrase.Modifiers that appear before the head are called premodifiers, modifiers that appear after the head are called postmodifiers. Modifiers may be either restrictive (essential to the meaning of a sentence) or nonrestrictive (additional but not essential elements in a sentence).

   Type of Modifiers:
   a.     Adjective Modifiers
      Adjectives modify nouns and pronouns. They modify in that they answer the following questions in relationship to the nouns they modify.
     Example : how much fruit? Enough fruit

  b.     Adverb Modifiers
      Adverbs modify verbs, adjectives, and other adverbs. They modify in that they answer the following questions in relationship to the nouns they modify.
     Example : arrive when? Tomorrow

  c.      Participle Phrases
      A participle phrases is a groups of words that function as adjectives to modify nouns. Participle phrases begin with a present or past participle.
     Example : The cabinets stuffed to the brim needed to be organized

  d.     Prepotional Phrases
       Prepositional phrases are groups of words that function as adverbs or adjectives to modify. Prepositional phrases begin with a preposition and end with a noun.
     Example : when? On time

   Phrases and Clauses as Modifiers
   Clause Modifier Examples:
·         This is an example of an adjective clause.
·         The adjective clause is a group of words that modifies “boy”
·         The boy who was at the store bought cookies

   Phrase Modifier Examples:

·         This is an example of a prepositional phrase.
·         The prepositional phrase is a group of words that modifies “seat”
·         Please take a seat near me.



Subject, Verb, Complement & Modifier

Posted by : Unknown 1 Comment
Tesis: Hari ini Jordan bermain basket
Antitesis: Hari ini Sport Center Gunadarma tutup
Sintesis: Oleh karena itu hari ini Sport Center Gunadarma, tutup,hari ini Jordan tidak bermain basket

kesimpulannya adalah hari ini Jordan tidak bermain basket karena hari ini Sport Center Gunadarma tutup.

Tesis,Antitesis,Sintesis

Posted by : Unknown 0 Comments
Silogisme Hipotesis

1)jika lilin dibakar,lilin akan meleleh
  lilin dibakar
  jadi,lilin meleleh

2)setiap pemain basket yang mempunyai skill yang lebih bagus maka itu adalah tim inti
   basket
   pemain basket yang mempunyai skill yang lebih bagus
   jadi,pemain basket yang mempunyai skill yang lebih bagus maka itu adalah tim inti basket

Silogisme Alternatif

1)AUL adalah seorang youtuber atau twitch.tv
   AUL adalah seorang youtuber
   AUL bukan seorang twitch.tv

2)Captain America termasuk dalam produksi film marvel atau DC Comics
   Captain America termasuk dalam produksi film marvel
   Captain America bukan termasuk dalam produksi film DC Comics

Entimen

1)semu anggota parlemen adalah orang kementrian
   zulfanlamdan adalah anggota parlemen
   jadi,zulfanlamdan adalah orang kementrian

2)semua mie ayam mempunyai ciri khas yang berbeda
  pak andi menjual mie ayam
  jadi,mie ayam pak andi mempunyai ciri khas yang berbeda

Tugas Bahasa Indonesia

Posted by : Unknown 0 Comments

- Copyright © 2013 Aulia Pahwandi Blogspot - Shingeki No Kyojin - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -